Minggu, 27 September 2015

MATERI PENGAYAAN

PARAGRAF

Paragraf/alinea;  adalah bagian dari wacana yang merupakan satu kesatuan maksud.  Paragraf yang baik harus memenuhi criteria : (1) memiliki satu ide pokok/pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas.  (2) antar kalimat dalam paragraph harus saling bertautan (berkoherensi) sehingga membentuk satu kesatuan maksud.
Untuk memperoleh koherensi, perlu penataan urutan kalimat dalam paragraf yang sistematis.  Karena tanpa adanya urutan kalimat yang tepat, koherensi tidak akan dapat diperoleh.

Untuk membentuk koherensi antar kalimat dalam paragraf, di samping urutan kalimat, juga digunakan penanda koherensi yang berupa; - pengulangan kata kunci; - pemakaian kata ganti; - dan pemakaian konjungsi (penghubung/transisi), di samping itu konjungsi bisa juga hanya ditunjukkan adanya situasi.

Hubungan/Koherensi kalimat dalam paragraf, antara lain ditandai oleh:

1. Pengulangan kata/frase kunci
Contoh : UNESCO berinisiatif untuk mengadakan pertemuan guna membahas rencana pemugaran Candi Borobudur. Dalam pertemuan itu disimpulkan bahwa bentuk stupa tidak akan diubah.

2. Kata ganti
Contoh :  Siswa kelas tiga wajib mengikuti prakerin. Setelah selesai prakerin mereka harus menyusun laporan sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional. Tanpa adanya laporan prakerin, mereka tidak diperkenankan mengikuti ujian.

3. Konjungsi antar kalimat
Contoh : Kita sering melihat objek wisata candi dicoreng-coreng dengan cat berwarna mencolok. Bahkakan ada pula yang ditatah dengan pahat atau paku sehingga fragmen benda purbakala menjadi rusak.

Contoh lain : Kendaraan listrik merupakan solusi atas masalah polusi udara yang semakin meningkat. Namun demikian hingga kini belum ditemukan motor listrik yang setara jarak jangkaunya dengan motor bensin atau diesel. Sebab, kemampuan baterai sebagai sumber energi motor listrik sangat terbatas.

Beberapa contoh konjungsi yang juga sering digunakan untuk penanda hubungan/koherensi kalimat dalam paragraf.
a. Hubungan penguatan/tambahan; (selain itu; lagi pula;  di samping itu; demikian pula; tidak hanya.....; tetapi juga...)
b. Hubungan sebab-akibat (kausal); (oleh karena itu; akibatnya; maka; sehingga; )
c. Hubungan pertentangan; (akan tetapi; namun demikian; sebaliknya; padahal; sedangkan; sebenarnya; )
d. Hubungan tujuan; (untuk itu; untuk maksud tersebut; agar; supaya;)
e. Hubungan konsekuensi logis dari suatu keadaan/peristiwa; (tentu saja; sudah barang tentu; kalau demikian )
f. Hubungan ringkasan/simpulan; (jadi; memang; pendek kata; dengan demikian; kesimpulannya; )
g. Hubungan contoh; (contohnya; misalnya; sebagai misal; )
h. Hubungan perurutan; (kemudian; selanjutnya; setelah itu; seterusnya;)
i. Hubungan waktu; (ketika; saat itu; waktu itu; sebelumnya;)
j. Hubungan perbandingan; (seperti halnya; berbeda halnya; lain halnya; )
k. Hubungan pemilihan; (atau; bisa juga)

4. Koherensi yang dinyatakan adanya situasi
Perhatikan contoh koherensi yang ditandai adanya situasinya :Awah menambah senja lekas menggelap. Guntur menghempas-hempas di ujung langit. Jalan-jalan kosong lengang dan sepi. Beberapa orang bergegas lari menghindari hujan yang mulai turun.

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

Satu paragraf/alinea dikembangkan dari satu ide pokok/gagasan pokok/pikiran utama.  Untuk mengembangkan paragraf banyak pola yang dapat digunakan.  Pada umumnya pola pengembangan itu mencerminkan adanya pola hubungan/penalaran paragraf tersebut.
Pola pengembangan tersebut antara lain : deduktif (umum-khusu); induktif (khusus-umum); sebab-akibat; akibat-sebab; analogi; proses; contoh/bukti; perbandingan; pertentanga; penegasan/penguatan; pemilihan; generalisasi; campuran berbagai pola dsb.

Berikut ini contoh pola pengembangan/penalarannya.
Perhatikan hubungan antar kalimat yang membentuk pengembangan paragraf berikut!

1. Deduktif
Faktor utama bersaing adalah SDM. SDM industri harus memiliki kemampuan teknis profesional, dan adaptif. Kemampuan teknis profesional adalah kemampuan untuk menghasilkan barang dan jasa dengan teknologi yang memadai.  Kemampuan adaptif adalah kemampuan untuk menyesuaikan dengan lingkungan alam, sosial, dan lingkungan kerja.  Selain itu, mereka juga harus memiliki kemampuan normatif, yang berupa etos kerja, disiplin, dan nilai-nilai dalam perusahaan itu sendiri.

2. Dengan alasan-alasan
Keluarga berencana buka semata bertujuan untuk membatasi kelahiran, tetapi lebih bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.  Ibu tidak terus merana karena setiap kali membawa beban berat di perutnya, mempertaruhkan nyawa pada saat melahirkan, lalu dengan susah payah merawatnya. Sang Bapak pun tidak terlalu berat dalam mencari nafkah. Anak lebih terawat dan terjamin masa depannya.

3. Sebab-akibat secara berantai
Stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat perlu dimantapkan.  Dalam situasi aman dan tertib masyarakat merasa nyaman untuk berusaha. Jika kesempatan berusaha baik, perekonomian berkembang baik juga.  Peningkatan ekonomi akhirnya akan mempengaruhi segala aspek kehidupan.

4. Seba-sebab
Lulusan SMA/SMK masih sulit mencari pekerjaan.  Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya tingkat ketrampilan mereka.  Di samping itu, lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya memang masih sangat terbatas.

5. Dengan contoh/bukti-bukti
Pruduksi dalam negeri tidak kalah dengan buatan mancanegara. Tekstil produksi kita laku keras di Amerika, Korea, Thailan, bahkan sampai negara Amerika berusaha keras memperkecil kuota. Perusahaan kaya di Indonesia mampu menembus pasar global.

6. Dengan perbandingan
Konsep pertarungan Tyson tampak sangat sederhana: serang lawan sampai roboh, dan ia menang KO. Berbeda dengan petinju legendaris Muhammad Ali, ia menggunakan seni dalam bertinju: memberi kesempatan kepada lawan untuk berekspresi dengan pukulan-pukulannya dan ia bertahan dengan seni-seni tangkisannya.

7. Dengan akibat dan bukti
Pengusaha memandang iklan sangat berperan dalam mempengaruhi konsumen.  Akibatnya mereka lebih banyak berusaha memikirkan desain iklan daripada memikirkan mutu produksi.  Hal ini terbukti dari hasil pengujian terhadap barang-barang konsumsi di lapangan.  Banyak barang yang iklannya gencar ternyata mutu produknya di bawah standar.

8. Dengan penguatan dan pertentangan
Manusia diizinkan oleh Tuhan untuk memanfaatkan isi alam ini. Bahkan isi alam ini memang disediakan untuk manusia, sebagaimanan Tuhan menyebutkan bahwa manusia adalah khalifah di bumi.  Akan tetapi manusia tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, ataupun menyia-nyiakannya.

9. Pengembangan dengan contoh
Banyak kesenian daerah yang terancam eksistensinya.  Wayang beber di Gunungkidul, Yogyakarta telah puluhan tahun kehilangan pemirsa.  Tari Topeng Losari Cirebon yang laris pada tahun 70-an, sejak tahun 90-an tidak ada lagi generasi yang meneruskannya.

10. Pengembangan secara analogi
Planet Mars banyak memiliki persamaan dengan bumi baik dalam hal atsmosfir, musim, maupun temperatur.  Oksigen rupanya ada juga, demikian pula air.  Jika di bumi ada makhluk hidup, tidak tertutup kemungkinan di Planet Mars juga ada kehidupan.

11. Pengembangan dengan generalisasi
Giri seorang lulusan SMK yang sukses berwiraswasta.  Ketika ditanya apakah ia memiliki modal besar pada awal usahanya, jawabnya tidak.  Gino seorang lulusan SMK yang kini memiliki bengkel besar.  Ia juga mengatakan bahwa ia bersal dari keluarga kurang mampu yang tidak memiliki modal.  Ternyata, kunci sukses bukan karena banyaknya modal, tetapi karena keuletan.



LATIHAN

Tentukan jenis kesalahan kalimat berikut, dan ubahlan menjadi kalimat efektif!

1. Kedatangannya Bapak Bupati sangat diharapkan sekali.
2. Meskipun ia pandai, tetapi ia tidak pernah sombong.
3. Ketika jemputan datang, dari kami semua sudah siap.
4. Setelah berulangkali ia berlatih barulah bagus prestasinya.
5. Antara sesama peserta seminar saling bertukar pikiran.
6. Pada PON yang baru lalu mengikutsertakan para penyandang cacat.
7. Untuk orang tuanya sendiri diberikan uang setengah juta rupiah.
8. Bagi saya sangat tertarik terhadap cara dia berpakaian.
9. Rumahnya Pak Hari yang baru dibangun itu mau dijual.
10. Kedua orang itu bertengkar saling dorong-mendorong
11. Dirgahayu HUT Kemerdekaan Republik Indonesia.
12. Kami telah membicarakan tentang masalah lingkungan hidup ini hari.
13. Penyelundup obat itu berhasil ditangkap polisi.
14. Bersama surat ini kami beritahukan bahwa...
15. Bagi siswa yang terlambat, harap melapor guru yang piket