MACAM-MACAM KONJUNGSI
Pengertian dan Macam-Macam Konjungsi dalam Kalimat Bahasa
Indonesia - Konjungsi adalah suatu kata tugas atau kata penghubung yang
berfungsi untuk menghubungkan dua buah klausa, kalimat, paragraf atau lebih.
Dalam bahasa Indonesia ada beberapa macam konjungsi yang dapat ditemukan,
antara lain: Konjungsi antar klausa, antar kalimat, dan konjungs antar
paragraf.
Jenis-Jenis Konjungsi
Berdasarkan fungsinya konjungsi dikelompokan ke dalam tiga bentuk,
diantaranya adalah:
1. Konjungsi antar klausa
Konjungsi antar klausa adalah kata hubung yang mengubungkan dua
buah klausa atau lebih. Ada tiga macam konjungsi antara klausa, yaitu,
korelatif, subordinatif, dan koordinatif.
A. Konjungsi korelatif
konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan
sintaksis setara.
Macam-macam konjungsi korelatif:
baik … maupun …
tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
bukan hanya …, melainkan …
(se)demikian (rupa) … sehingga…
apa(kah) … atau …
entah … entah …
jangankan…,…pun… .
Contoh:
Baik Riski maupun Nasar keduanya adalah anak yang baik.
Budi bukan hanya pelukis yang handal, tetapi juga sebagai seniman
yang cerdas.
Jangankan uang segudang, sepeser pun aku tak punya.
Aku tidak tahu harus berbuat apa entah pergi saja entah datang
menemuinya.
Dia menghias bunga itu sedemikian rupa sehingga terlihat sangat
indah.
B. Konjungsi
subordinatif
Konjungsi ini menghubungkan dua buah klausa yang memiliki hubungan
sintaksis yang tidak sama (bertingkat).
Macam-macam konjungsi subordinatif:
…..sebelum…
jika…., maka….
…agar….
Meskipun/bagaimanapun….. , …..
dan lain-lain.
Contoh:
Ani telah pergi ke Jakarta sebelum Budi datang menyusulnya.
Meskipun dia miskin, dia sangat dermawan kepada setiap orang.
Saya giat belajar agar tidak menjadi anak yang malas.
Jika aku memliki banyak uang, aku akan pergi ke luar negeri.
Meskipun dia sangat nakal, bagaimanapun juga orang tuanya tetap
menyayanginya.
c. Konjungsi koordnatif
Konjungsi ini sama seperti korelatif yaitu menghubungkan dua buah
klausa yang sejajar, tetapi konjungsi ini hanya terjadi pada klausa-klausa yang
sederhana.
Macam-macam konjungsi koordinatif
…. dan …
… tetapi …
… atau …
Contoh:
Andi membeli buku dan baju di toko itu.
Aku ingin pergi tetapi tidak diijinkan oleh ayahku.
Kau boleh datang bersamaku tau bersama Indri.
2. Konjungsi antar kalimat
Konjungsi antar kalimat adalah kata hubung yang menghubungkan
antara satu kalimat dengan kalimat yang lain sehingga kalimat menjadi logis.
Macam-macam konjungsi antar kalimat:
Menyatakan konsekuensi/akibat:
Dengan demikian, akibatnya, konsekuensinya.
Menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu:
Biarpun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, Meskipun
demikian/begitu
Menyatakan suatu kebalikan dari pernyataan sebelumnya:
Sebaliknya, berbeda dengan
Menyatakan peristiwa, atau keadaan lain di luar hal yang telah
dinyatakan sebelumnya:
Kemudian, sesudah/setelah itu, selanjutnya
Menyatakan keadaan yang sebenarnya terjadi:
Bahwasanya, sebenarnya , sesungguhnya
Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya:
Bahkan, Tak hanya itu, malahan
Mempertentangkan keadaan sebelumnya:
Sayangnya, Akan tetapi, namun, kecuali
Oleh karena konjungsi ini merupakan penghubung antar kalimat, maka
konjungsi-konjungsi tersebut diawali dengan huruf kapital.
Contoh:
Andi suka sekali menolong orang banyak. Akibatnya dia menjadi
popular di kalangan wanita.
Pertama-tama kita harus membuat kerangka. Setelah itu kita mulai
mendesignnya.
Dewi alergi terhadap buah durian. Bahkan dia akan muntah jika
mencium baunya.
Shinta adalah gadis yang sangat cantik. Sayangnya sikapnya tidak
seperti rupa wajahnya.
Dia hidup dengan sangat sederhana. Sebenarnya dia adalah anak
orang kaya.
Kakak Budi orang yang sangat pintar. Sebaliknya Budi adalah anak
yang bodoh.
3. Konjungsi antar paragraf
Konjungsi antar paragraf adalah kata-kata penghubung yang
menghubungkan antar paragraf. Konjungsi ini berguna untuk menjadikan suatu
paragrag unity, coherent, dan sistematis.
Macam-macam konjungsi antar paragraf:
Terlebih lagi
Disamping…..
Tak hanya sebagai …
Oleh karena itu…
Berdasarkan …
Contoh:
Burung adalah hewan yang sangat banyak ditemui. Hampir di semua
tempat di dunia ini bisa kita jumpai berbagai macam burung seperti di dalam
hutan, perkotaan. Bahkan ada juga di padang pasir. Hal ini karena daya adaptasi
burung yang sangat bagus terhadap lingkungannya.
Selain itu, burung juga memiliki tingkat reproduksi yang baik.
Pada umumnya setiap induk burung mampu menghasilkan 4 atau lebih telur dalam
sekali bereproduksi.
Terlebih lagi, burung juga sangat berguna bagi manusia seperti
menjadi hewan peliharaan, bahan makanan, dan lain-lain. tak heran burung sering
dikembangbiakan oleh manusia.
Oleh karena itu, populasi burung di dunia ini tetap terjaga dan
sulit untuk punah. Hal tersebut mungkin terjadi karena daya adapatasinya yang
tinggi, reproduksinya yang cepat, dan juga dikembangbakan oleh manusia.
Konjungsi – Pengertian, Jenis dan Contohnya
Sesuatu
yang kecil terkadang memiliki peran yang besar. Misalnya sel tubuh, ketika
salah satu sel tubuh rusak, keseimbangan dalam tubuh bisa terganggu. Begitupun
Konjungsi, dalam membuat tulisan ketika salah dalam memilih konjungsi maupun
salah meletakkan posisinya, maka kalimat yang terbentuk menjadi ambigu. Maka
penting untuk memahami lebih dalam tentang konsepsi konjungsi. Berikut
penjelasannya.
Pengertian Konjungsi
Secara Umum
Dalam
pengertian sempit, konjungsi sering didefinisikan sebagai kata hubung.
Konjungsi merupakan salah satu tipe kohesi gramatikal yang biasanya dilakukan
dengan menghubungkan suatu unsur terhadap unsur lain dalam tulisan. Pengertian
Konjungsi dalam KBBI adalah kata maupun ungkapan penghubung antar frasa, antar
kata, antar kalimat, dan antar klausa. Unsur yang dirangkai atau dihubungkan
seperti satuan lingual kata, klausa, frasa, kalimat serta unsur – unsur lainnya
seperti alinea/paragraf dengan penanda lanjutan serta topik pembicaraan dengan
penanda disjungtif.
Sebelum
mempelajari tipe-tipe konjungsi, kita harus dapat memahami perbedaan dari kata,
klausa, dan kalimat terlebih dahulu.
·
Kata
Kata
merupakan unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan
kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Kata
terdiri dari rangkaian huruf-huruf yang mengandung makna tertentu. Contoh :
makan, canda, baca,dll
·
Klausa
Klausa
adalah satuan gramatikal berupa kelompok kata, minimal terdiri atas satu subjek
dan satu predikat dan berpotensi menjadi kalimat. klausa lebih sederhana
dibandingkan kalimat. Contoh klausa : Paman
sudah datang.
·
Kalimat
Kalimat
adalah kesatuan kata yg mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan,
terdiri atas klausa. Kalimat lebih komplek dibandingkan klausa. Contoh : Tadi pagi saya membeli es krim dan
kue di supermarket.
Jenis-Jenis Konjungsi beserta
contohnya
Tipe
konjungsi atau penghubung pada sebuah wacana bervariasi. Berdasarkan
perilaku sintaksis (ilmu tata kalimat), konjungsi dibagi menjadi lima kelompok
yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif,
konjungsi antarkalimat dan konjungsi antarparagraf.
1.
Konjungsi Koordinatif
Definisi
konjungsi koordinatif berdasarkan KBBI adalah salah satu jenis konjungsi yang
menghubungkan klausa atau kata berstatus sama. Konjungsi koordinatif ialah
konjungsi yang merangkai dua kalimat ataupun lebih yang memiliki kedudukan
setara/sederajat.
Berdasarkan
sifat hubungannya, jenis-jenis konjungsi koordinatif meliputi :
1.1.
Konjungsi koordinatif penambahan. Konjungsi
yang dipakai yaitu dan,
serta, beserta.
Contoh
:
(1)Hanifa dan Halwa
sedang bermain bersama.
(2)Nanda beserta keluarga
bertamasya ke pantai
1.2.
Konjungsi koordinatif perlawanan. Konjungsi yang
dipakai yaitu tetapi, melainkan.
Contoh
:
(1)
Proyek renovasi Bandara Soekarno-Hatta tidak hanya menghabiskan dana tetapi juga
mengganggu aktivitas pengguna maskapai.
(2)
Sebenarnya bukan Parjo yang mencurinya melainkan adiknya.
1.3.
Konjungsi koordinatif menyatakan pemilihan. Konjungsi
yang dipakai yaitu atau.
Contoh:
Jika
kamu menawarkan minum, Aku ingin kopi atau teh.
2.
Konjungsi Subordinatif
Definisi
konjungsi subordinatif berdasarkan KBBI konjungsi subordinatif sebagai salah
satu jenis konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.
Konjungsi subordinatif ini menghubungkan dua unsur klausa yang memiliki
kedudukan tidak sama/ tidak sederajat. Maka, Kedudukan klausa satu sebagai
klausa utama lebih tinggi daripada klausa ke kedua yang manjadi klausa bawahan/
lebih rendah dari kalimat utama. Macam-macam konjungsi subordinatif :
2.1.
Jenis Konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu
Konjungsi
waktu dapat digunakan saat klausa subordinatifnya menerangkan waktu terjadinya
suatu peristiwa yang dinyatakan dalam klausa primer/utama. konjungsi waktu
dapat dibedakan menjadi:
a.
Waktu batas permulaan, konjungsi yang dipakai sejak, sedari. Perhatikanlah contoh berikut.
(1)Danu
selalu tertarik pada mainan sejak ia mulai belajar merangkak.
(2)Rina
sudah terbiasa hidup sederhana sedari dia masih muda.
b. Waktu
bersamaan, konjungsi yang dapat digunakan antara lain : serta,(se)waktu, tatkala
ketika, selama, sambil, sementara, selagi dan seraya.
Perhatikanlah
contoh berikut.
(1)Begitu
Ayah datang, dia memeluk adekku serta
(2)Tatkala
fajar menyingsing, ayam jagoku berkokok kencang.
(3)Sebagian
orang beriring-iringan menuju kantor sementara aku menuju sekolahan.
(4)Minumlah,
selagi kopinya belum dingin.
(5)Aku
menunggu suamiku datang seraya menghias kue ulang tahunnya.
(6)Ria
menyanyi sambil bergoyang
(7)Maia
sangat sedih sewaktu Ahmad Dani meninggalkannya.
(8)Raffi
Ahmad akan selalu setia selama ia menjaga sikapnya.
c.
Waktu berurutan, konjungsi yang biasa digunakan adalah sebelum, begitu, sesudah, seusai,
sehabis, setelah, selesai.
Perhatikanlah
contoh berikut.
(1)Sebelum minum
obat, hendaknya kita makan terlebih dahulu.
(2)Sehabis bangun,
ia langsung menuju dapur untuk memasak.
(3)Seusai pelantikan,
Bupati Grobogan mengadakan open
house.
(4)Heri
mendaftar sebagai mahasiswa paska sarjana setelah lulus sarjana.
(5)Freelancer itu
pingsan setelah seharian
penuh di depan komputer.
(6)Begitu bel
berbunyi, Aan bersorak kegirangan.
d.
Waktu batas akhir, konjungsi yang biasa digunakan adalah sampai, hingga.
Perhatikanlah contoh berikut.
(1)Belajarlah sampai kamu
memasuki liang lahat.
(2)Slank
akan tetap di hatiku hingga mereka
tak lagi berkarya.
2.2.
Konjungsi subordinatif syarat
Konjungsi
syarat terdapat di dalam sebuah kalimat yang dapat digunakan klausa
subordinatifnya menerangkan syarat terlaksanakannya suatu hal yang disebut di
dalam klausa primer/utama. Konjungsi yang biasa digunakan adalah : jika, asalkan, manakala, jikalau,
kalau, apabila, bilamana.
Perhatikanlah
contoh berikut :
(1)Ayu
Ting Ting tidak akan basah bilamana ia membawa payung.
(2)Inul
tidak akan bangkrut, asalkan bisnis karaokenya tetap berjalan.
(3)Jikalau
aku jadi bupati, akan ku bangun jalan layang di Kabupaten Grobogan
(4)Rahma
akan datang memenuhi undangan kalau tidak ada halangan.
2.3.
Konjungsi subordinatif pengandaian
Konjungsi
pengandaian ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan kemungkinan terlaksananya suatu hal yang dinyatakan klausa
primer/utama. Konjungsi yang dapat digunakan : seandainya, sekiranya, andaikan,andaikata, umpamanya.
Perhatikanlah
contoh berikut:
(1)Seandainya
aku menjadi ketua FPI, aku tidak akan menggerakkan massa.
(2)Andaikata
Jesika Kumala Wongso mengakui, kita akan mengetahui motif sebenarnya.
(3)Andaikan
malam ini tidak hujan, bintang-bintang akan dapat kita saksikan.
(4)Umpamanya
dia berlari kencang, ia tak akan tertinggal.
(5)Sekiranya
saya lebih berhati-hati, kecelakaan ini tidak akan terjadi.
2.4. Konjungsi subordinatif pernyataan tujuan
Konjungsi
subordinatif tujuan yang terdapat pada kalimat yang klausa subordinatifnya
menerangkan suatu tujuan ataupun harapan dari suatu hal yang disebut dalam
klausa primer/utama. konjungsi yang dapat digunakan adalah biar, agar, supaya.
Perhatikanlah
contoh berikut
(1)Kartika sengaja berdomisili di pulau papua agar dapat
berwirausaha di sana.
(2)Fathur bekerja siang malam biar keluarganya hidup
berkecukupan.
2.5. konjungsi subordinatif konsesif
Konjungsi
konsesif ini terdapat pada kalimat majemuk ketika klausa subordinatifnya
menyatakan hal yang tidak akan dapat mengubah apapun yang dinyatakan oleh
klausa primer/utama. Konjungsi yang dapat digunakan adalah meskipun, biarpun, kandatipun, sekalipun, walaupun.
Perhatikanlah
contoh berikut.
(1)Walaupun berasal dari keluarga kaya, Fitria tidak pernah
sombong.
(2)Kendatipun anak seorang pembantu, Habib tetap
bersungguh-sungguh belajar.
2.6. Konjungsi subordinatif pembandingan
Konjungsi
pembandingan ini terdapat pada kalimat majemuk bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan pembandingan, preferensi, kemiripan antara hal yang disebutkan pada
klausa primer/utama dengan hal yang disebutkan dalam klausa subordinatif
tersebut. Konjungsi yang biasa digunakan adalah laksana, alih-alih, sebagaimana, seakan-akan, sebagai,
seolah-olah, laksana, bak, ibarat, seperti.
Perhatikanlah
contoh berikut.
(1)Dia akan membantumu sebagaimana ayahnya juga
telah membantu keluargamu.
(2)Manusia ibarat setitik debu di alam semesta ini.
2.7. Konjungsi subordinatif yang menerangkan akibat atau
hasil
Konjungsi
akibat atau hasil terdapat pada kalimat bilamana klausa subordinatifnya
menerangkan hasil atau akibat dari hal yang disebutkan dalam klausa
primer/utama. Konjungsi yang dapat digunakan adalah akibatnya, sampai, hingga, sehingga, maka.
Perhatikanlah
contoh berikut.
(1)Biaya pengobatan RS Permata bunda sangat
mahal sampai-sampai rumah beserta kiosnya telah habis terjual.
(2)Penjual bakso di perempatan sana gulung tikar, akibatnya
ia tak mampu membiayai kuliah anak-anaknya.
(3)Kerja keras tidak akan menghianati hasil, maka muridku
yang dulunya rajin telah menjadi orang yang berkecukupan.
2.8. Konjungsi subordinatif yang menerangkan sebab
konjungsi
sebab terdapat pada kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan sebab
maupun alasan terjadinya hal yang disebutkan dalam klausa primer/utama.
konjungsi yang digunakan sebab,
oleh karena, karena.
Perhatikanlah
contoh berikut.
(1)Harga daging sapi di pasar Purwodadi
melonjak sebab mendekati hari lebaran.
(2)Prestasi belajar Cici menurun karena ia memilih menonton
TV ketimbang belajar.
2.9. Konjungsi subordinatif yang menyatakan Alat
Konjungsi
alat terdapat dalam kalimat bilamana klausa subordinatifnya menerangkan alat
yang disebutkan oleh klausa primer/utama. Konjungsi yang dapat digunakan
yaitu dengan dan tanpa.
Perhatikanlah
contoh berikut.
(1)Ferdi memancing ikan di
sungai dengan menggunakan kail, sehingga hasil tangkapannya tidak
bergitu maksimal.
(2)Andre mengendarai motor tanpa menggunakan helm,
sehingga polisi menegurnya.
2.10. Konjungsi subordinatif yang menyatakan cara
konjungsi
ini terdapat pada kalimat dimana klausa subordinatifnya mennerangkan
cara/metode pelaksanaan dari hal yang disebutkan oleh klausa primer/utama.
Konjungsi yang digunakan seperti pada konjungsi alat, yaitu dengan dan tanpa.
Perhatikanlah
contoh berikut.
(1)kita seharusnya yakin dengan pertolongan dari
Tuhan, semua persoalan akan bisa kita atasi.
(2)Pencari hiu berburu tanpa perduli dengan bahaya
yang akan menimpa.
2.11.Konjungsi subordinatif Komplementasi
Konjungsi
komplementasi ini menjadikan klausa subordinatifnya melengkapi hal yang
disebutkan oleh verba klausa primer/utama maupun oleh subjek, baik yang
dinyatakan maupun yang tidak. Konjungsi yang dapat digunakan adalah bahwa.
Perhatikanlah
contoh berikut.
(1)Dianya akan berfikir bahwa aku melakukan yang terbaik
untuk menolongnya.
(2)Ayah dan ibunya mengatakan bahwa globalisasi
harus disertai tekad kuat dan semangat untuk menaklukkannya.
3. Konjungsi korelatif
Konjungsi
korelatif adalah konjungsi yang menyatukan dua kata, frase atau klausa dan
hubungan kedua unsur itu memiliki derajat yang sama. Hubungan ini biasanya
dapat dinyatakan dengan memakai konjungsi :
·
baik…maupun, contoh : Tak ada yang sempurna, baik aku maupun
dia
·
tidak hanya…tetapi, contoh : Rumah itu tidak hanya tinggi tetapi juga
megah.
·
demikian(rupa)…sehingga, contoh : Toko itu dibuat sedemikian rupa sehingga menarik
untuk dikunjungi pembeli.
·
apakah…atau…, contoh : aku tidak perduli apakah pulang atau pergi
aku tetap menyayanginya.
·
entah……entah…, contoh : dia akan menerima kadoku entah suka entah
tidak
4. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi
antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan suatu kalimat dengan kalimat
yang lain. Konjungsi antarkalimat ini selalu diawali dengan kalimat baru serta
menggunakan huruf kapital pada awal kalimat (baca : jenis jenis kalimat).
konjungsi antarkalimat yang biasa digunakan meliputi:
·
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan
kesediaannya untuk melakukan suatu hal. Konjungsi yang biasanya digunakan yaitu
demikian, biarpun, sungguhpun, begitu, sekalipun, demikian, walaupun demikian.
Contoh : Puji memang selalu berbeda pendapat dengan adiknya.
Walaupun demikian mereka tetap menyayangi.
·
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan
lanjutan dari sebuah peristiwa maupun keadaan. Konjungsi yang dapat digunakan
yaitu lalu, sesudah itu, kemudian, setelah itu.
Contoh
: Putri melakukan
perjalanan dari Semarang ke Salatiga dengan sepeda bus. Kemudian dari Salatiga
ia menaiki mobil menuju Yogyakarta.
·
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan
adanya suatu hal, keadaan atau peristiwa lain di luar hal yang telah disebutkan
sebelumnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu lagi pula, tambahan pula,
selain itu.
Contoh
: Campurkan gula dan
kopi ke dalam gelas. Selain itu masukkan pula susu kedalamnya.
·
Konjungsi antarkalimat yang menyatakan
kebalikan dari hal yang diterangkan sebelumnya. Konjungsi yang biasanya
digunakan yaitu sebaliknya.
contoh
: Kukira wisata Goa
Kreo Semarang akan menyenangkan untuk kami. Sebaliknya kondisi yang tidak
terawat membuat kami sesegera pergi dari tempat wisata tersebut.
·
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan
situasi/keadaan sebenarnya. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu sesungguhnya,
bahwasannya.
Contoh
: Kita tidak akan
pernah melupakan pahlawan. Bahwasanya para pejuang kemerdekaan itu menyerahkan
jiwa raganya kepada bangsa.
·
Konjungsi antarkalimat yang dapat
menguatkan situasi/keadaan yang disebutkan sebelumya. Konjungsi yang dapat
digunakan yaitu malahan, bahkan.
Contoh
: Perbuatan baik akan mendapat
balasan yang baik pula. Bahkan seringkali balasannya melebihi apa yang kita
bayangkan sebelumnya.
·
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan
pertentangan kondisi/keadaan yang disebutkan sebelumnya. Konjungsi yang dapat
digunakan yaitu akan tetapi, namun.
Contoh
: Jalan raya Purwodadi
hampir di perbaiki setiap tahun sekali. Akan tetapi kondisi tanah yang mudah
retak menjadikannya mudah rusak.
·
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan
konsekuensi. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu dengan demikian.
Contoh
: Korea Selatan
berkembang dengan sangat cepat. Dengan demikian produk teknologi impor yang
berasal dari sana dijumpai di berbagai tempat.
·
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan
akibat. Konjungsi yang dapat digunakan yaitu oleh sebab itu, oleh karena itu.
Contoh
: Kita tidak akan
pernah tau masa depan kehidupan seseorang. Oleh karena itu jangan pernah
meremehkan orang bodoh sekalipun.
·
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan
peristiwa yang mendahului suatu hal yang disebutkan sebelumnya. Konjungsi yang
dapat digunakan yaitu sebelum itu.
Contoh
: Jokowi menjadi
Presiden Indonesia sejak tahun 2014. Sebelum itu, Susilo Bambang Yudhoyono
telah memimpin Indonesia selama 2 periode.
·
Konjungsi antarkalimat yang menerangkan
keeklusifan dari suatu hal yang disebutkan sebelumnya. Konjungsi yang dapat
digunakan yaitu kecuali itu.
Contoh
: Mayoritas orang bangga memiliki rumah mewah. Kecuali itu, Andi memilih untuk
memiliki rumah yang sederhana.
5. Konjungsi Antarparagraf
Konjungsi
antarparagraf mengawali suatu paragraf (baca : jenis jenis paragraf)
yang berhubungan dengan paragraf sebelumnya didasarkan pada kandungan makna di
paragraf sebelumnya.
Konjungsi
antarparagraf yang biasa digunakan yaitu adapun,
mengenai, akan hal, dalam pada itu. Selain
itu, konjungsi antarparagraf yang biasanya terdapat dalam cerita sastra lama
yaitu alkisah,
sebermula, arkian, syahdan.
Perhatikanlah
contoh berikut.
Eksistensi bioteknologi konvensional belum kalah dengan
bioteknologi modern. bioteknologi konvensional memang menggunakan bahan dan
alat sederhana dalam memaksimalkan hasil untuk produk tertentu. Namun,
produk-produk yang dihasilkan masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Bioteknologi konvensional menghasilkan produk-produk konsumtif seperti tempe,
kecap, tauco, tape, dll.
Adapun bioteknologi modern, termasuk di dalamnya rekayasa genetika menggunakan
alat yang canggih dan harus benar-benar dilakukan oleh ahlinya. Faktanya
bioteknologi modern memberikan hasil produk yang lebih efektif dan efisien.
Beberapa produk hasil dari bioteknologi modern yaitu vaksin, penisilin, enzim,
insulin, dll.
Konjungsi
menjadi bagian yang urgen dalam membentuk sebuah wacana khususnya dalam tulisan
baik fiksi maupun non fiksi. Ketepatan pemilihan konjungsi menjadikan hubungan antarkalimat,
antarklausa, atau antarparagraf menjadi padu sehingga memudahkan kita dalam
memahami ide yang penulis sampaikan. Semoga wacana konjungsi pengertian dan
contohnya di atas bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar